Sabtu, 10 Desember 2011

Menahan Marah Bisa Bahaya


                Marah nggak bedanya sebuah tekanan batin. So, jangan pernah mengabaikan tekanan-tekanan ya,  soalnya, kalo tekanan itu sampe "menggunung" di dalam hati, bisa jadi muncul gangguan kesehatan yang serius. Bahkan bisa bikin jiwa melayang !
               Bentuk tekanan itu sendiri bisa bermacam-macam, termasuk diantaranya pekerjaan sekolah, patah hati, atau bahkan kesal sama orang. Atau juga ada semacam kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban seperti ini yang kadang menjadi tekanan. Nah, hal-hal seperti inilah yang harus dijauhi. Udah banyak kematian yang disebabkan stres.
               Sebuah studi yang dilakukan para ahli Stress Research Institute, Stockholm, Swedia, kepada 2000 lebih cowok workaholic, bahwa pekerja yang selalu menahan kecewa dan marah ketika diperlakukan nggak adil di berbagai lingkungan, beresiko lima kali lebih tinggi mengalami serangan jantung. Bahkan nggak sedikit yang tewas, dibanding mereka yang lebih memilih untuk mengekspresikan kemarahannya.
               Berdasarkan laporannya nih, biarpun semua ngasih tergantung pada faktor usia, ekonomi, sampe faktor biologinya, semuanya berhubungan erat antara cara menahan amarah dan resiko terkena serangan jantung atau kematian mendadak, gara-gara jantung berhenti tiba-tiba. Menjadikan kepribadian  yang introvert (membiarkan masalah tanpa mengatakan apapun dan pergi menjauh) daripada melakukan tindakan yang beresiko dua sampe lima kali lebih besar kena serangan jantung dibanding dengan mereka yang punya sifat frotal. 
               Ketika stres datang, pastinya masing-masing orang punya cara sendiri untuk menghadapinya. Cuma para peneliti menyarankan kalo menghadapi konflik secara terbuka ( protes langsung, bicara langsung, hingga berteriak langsung kepada orang yang bersangkutan) bisa mengurangi resiko kematian mendadak akibat tekanan. Tapi ingat jangan marah tanpa sebab !

Nah guys semogaa bermanfaat :) 



2 komentar: